Sajak: Pelita

Pelita


/1/

aku terpasung, kau terpasung

aku dibangunkan Tuhan, kau terbangun oleh sereh dan desing wajan

aku menatap layar hingga pengar, kau pandangi bohlam sampai terpejam

aku mengubrak-abrik jurnal ilmiah, kau mengubrak-abrik lambe turah

kau jerang waktu dengan gerutu, kutanak waktu dengan berpeluh

aku susuri lepau mengemis pattimura selembar, kau habiskan pattimura-mu demi gincu teranyar

kau tanggalkan penutup hidungmu, ke sana ke mari bersama sebayamu bak hidup seribu tahun

kutemalikan penutup hidung pada bocah lugu, mengujar satu tambah satu, di pelosok dukuh lumpuh

 

/2/

Di lapik bambu dua kali tiga itu, kulihat tubuhmu membusuk. Sedan ibu-ibu berjarik meratap dinding beku. Orang-orang tanpa hirau membungkus, meminta inayat Sang Kudus. Kamboja merah ditabur, lalu lalang berlalu. Surut, seiring nisan nan berdebu.

aku terpasung, kau terpasung

aku merangkak mencari pelita, kau bergeming di tengah gulita


Penulis: Syifa A. | Lomba Dies Natalis UKM bertema "Shine in the Dark dalam Kreativitas dan Solidaritas"

Comments

Popular posts from this blog

Suatu Hari di Kafe

Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler

Sajak: Konspirasi Neurokimia

Latihan Soal Keperawatan Gerontik: Sistem Muskuloskeletal & Neurologi